Selasa, 02 April 2013

Semen Padang Gelar Penyuluhan Teknis Semen Tepat Guna di Bengkulu Utara




Ketahun, 4/10 (SP) -  Guna memberikan pemahaman kepada tukang bangunan, agen, toko bangunan dan semua pihak dalam menciptakan bangunan fisik yang berkualitas serta tepat guna di pesisir pantai rawan gempa, PT Semen Padang menggelar kegiatan penyuluhan teknis semen tepat guna.
Kegiatan diselenggarakan Kamis  (4/10)  di Aula Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Hadir dalam itu Camat Kecamatan Ketahun Budi Sampurno, para Kades, Sekdes dan BPD se-Kecamatan Ketahun.
Mewakili Direksi, Kepala Biro Penjualan Wilayah I PT Semen Padang Daswandi mengatakan, Semen Padang berupaya maksimal untuk memberikan kepedulian sosial sebagai beban moral dari pemasaran produk yang selama ini dilakukan.
Kebutuhan bangunan fisik yang berkualitas di wilayah dengan geografis rawan gempa, merupakan salah satu dasar pertimbangan digelarnya penyuluhan ini.
Sementara Wakil Bupati Bengkulu Utara Mi’an dalam arahannya mengatakan, pola pembinaan yang diberikan ini merupakan solusi untuk mengatasi berbagai persoalan teknis pembangunan yang sering ditemui di lapangan.
Menyambut antusiasme ratusan peserta,  penyelenggara menyediakan sejumlah doorprize, piagam dan uang saku sebagai pengganti upah para tukang. ( */Radar Utara Bengkulu)

sadur artikel dari :www.semenpadang.co.id   

Pabrik Semen Padang Indarung V Segera Dibangun


Surabaya, 19/11 (SP ) –  Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Semen Padangpada Senin (19/11/2012)menyetujui pembangunan pabrik Indarung VI di Indarung, Kota Padang, Sumatera Barat, dengan kapasitas 3 juta ton per tahun, dengan waktu penyelesaian kuartal IV 2015.
“Alhamdulillah  pemegang saham  telah menyetujui pembangunan SGG III di Padang. Dengan demikian, kita segera melaksanakan pembangunan,” kata Direktur Utama PT Semen Padang, Munadi Arifin di Padang, usai RUPS LB Semen Padang di Kantor Semen Gresik.
Hadir pada RUPS LB itu antara lain, Direktur Utama PT Semen Gresik, Tbk  Dwi Soetjipto,  Komisaris Utama PT Semen Padang Muzani Syukur, jajaran Komisaris dan jajaran Direksi PT Semen Padang.
Pada RUPS LB PT Semen Padang itu juga disetujui penjaminan aset Perseroan dalam rangka pendanaan pembangunan proyek Indarung VI.
Pabrik Indarung VI menelan dana sebesar Rp3,25 triliun.
Rencana pembangunan pabrik ini  sebelumnya sudah disetujui  pemegang saham PT Semen Gresik (Persero) Tbk dalam  RUPSLB PT Semen Gresik, Tbk di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (26/6/2012). Pemegang saham PT Semen Gresik, Tbk  pada saat itu juga menyetujui pembangunan pabrik SGG IV di di Rembang Jawa Tengah,  dengan kapasitas 3 juta ton per tahun.
 Menurut Munadi Arifin, pembangunan Indarung VI di Padang  dinilai layak dibangun dengan kriteria  Internal Rate of Return (IRR) 17,20 %, biaya modal usaha (Weighted Average of Cost of Capital (WACC) 13,06 %, Net Present Value (NPV) 1,4 T, dan Payback Period (PP) 9 tahun, 4 bulan.
Tujuan pembangunan pabrik baru di  Semen Gresik Group adalah  karena utilisasi perseroan saat ini telah mencapai maksimal. Selain itu adalah untuk mempertahankan pangsa pasar perusahaan dalam negeri, memaksimumkan pendapatan Perseroan, dan dalam rangka memenuhi pasokan, dan penghematan biaya distribusi serta dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur  Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Menurut Munadi, penambahan pabrik baru merupakan hal mutlak harus dilakukan PT Semen Padang,  untuk meningkatkan daya saingnya di tengah kompetisi perusahaan semen di Indonesia. Di saat meningkatnya demand (permintaan) semen nasional, market share PT Semen Padang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Penurunan market  share PT Semen Padangituterjadi akibat kapasitas produksi Semen Padang yang sudah sangat terbatas, sehingga memberikan kesempatan masuknya pesaing-pesaing yang masih mempunyai room kapasitas produksi. Kapasitas produksi PT Semen Padang saat ini sebesar 6,5 juta ton pertahun, dari empat pabrik yang beroperasi (Indarung II, III, IV, dan V). Sementara satu pabrik lagi, yakni  Indarung I sudah berhenti beroperasi mulai tahun 1999.
 Sejak tahun 2006  market share PT Semen Padang di Sumatera  mengalami penurunan pada 2006 market share PT Semen Padang adalah  49,8, turun menjadi 49,08  (2007),  47,52  (2008),  45,13  (2009),  44,76 (2010), 43,13 (2011), dan menjadi 43 (2012).
 Kondisi itu terjadi justru terjadi di tengah meningkatnya, konsumsi semen nasional.  Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memprediksi, konsumsi semen nasional pada 2012 ini mampu menembus angka 54 juta ton, naik 12 % dibandingkan dengan tahun lalu, 48 juta ton.
                                                 Dukungan Seluruh Stakeholders
Munadi Arifin mengatakan, disetujuinya pembangunan pabrik Indarung VI tidak terlepas dari dukungan yang diberikan seluruh stakeholders, seperti  Pemerintah Provinsi Sumbar, DPRD Sumbar, Pemko dan DPRD Padang,  tokoh-tokoh  masyarakat  Padang, dan Sumatra Barat.
“Kami menyampaikan terimakasih atas semua dukungan tersebut, sehingga pabrik Indarung VI segera bisa dibangun,” kata Munadi. Agar proyek ini bisa diselesaikan lebih awal, Munadi juga mengharapkan kembali dukungan semua pihak baik Pemerintah Daerah,  dan masyarakat. Selain itu juga perlu dukungan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk pengangkutan semen ke Teluk Bayur, dukungan PLN dalam penyediaan power listrik untuk pabrik baru, dan dukungan pihak Pelindo untuk memperluas pelabuhan Teluk Bayur.
“Begitu pula dengan masyarakat untuk membantu kelancaran transportasi darat dari Indarung-Teluk Bayur,” tambahnya.
Pembangunan Indarung VI kini dinanti-nanti  masyarakat Sumbar karena akan memberikan multiplier efect pada daerah. (*)

sadur artikel dari :www.semenpadang.co.id 
.